PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN IKAN
Pendinginan (Chilling)
Pendinginan adalah
penurunan suhu sampai mencapai 0 0C.
Pendinginan produk perikanan baik segar maupun olahan dimaksudkan untuk
memperlambat proses kemunduran mutu selama distribusi, pemasaran atau
penyimpanan sehingga produk tersebut masih cukup baik dan aman untuk
dikonsumsi. Proses pendinginan dapat dilakukan melalui:
a) Pengesan/icing: ikan
diselubungi dengan es curai dalam wadah/ruangan berinsulasi
b) Pendinginan dalam udara
dingin: ikan atau produk disimpan dalam chiller atau lemari es
c) Pendinginan dalam
air: ikan direndam dalam air (air tawar, air laut atau air garam) dingin,
melalui penambahan air tersebut dengan hancuran es.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada proses pendinginan:
a) Selama pendinginan
perlu diusahakan suhu tetap konstan, hindari terjadinya fluktuasi suhu.
b) Produk dilindungi dari
pengaruh udara sekitar melalui pembungkusan yang baik.
c) Khusus untuk ikan
basah, produk harus diusahakan agar tetap lembab (dengan meletakkan sedikit es
diatasnya).
d) Mencegah terjadinya
cacat fisik, melalui: hati-hati dalam menggunakan pisau, garpu atau benda tajam
lainnya, dan harus dihindari tumpukan yang terlalu agar ikan bagian bawah tidak
rusak.
e) Pada pengesan ikan
basah perlu dilakukan pemisahan menurut jenis, ukuran dan tingkat kesegarannya.
Daya awet ikan
yang didinginkan atau dies pada suhu 0 0C
dapat mencapai 20-30 kali lebih panjang daripada tanpa pendinginan.
Pembekuan
(Freezing)
Pembekuan
adalah penurunan suhu dari 0 0C
sampai dibawah 0 0C.
Suhu produk perikanan beku maksimum adalah -18 0C, sebaiknya -25 hingga
-30 0C atau lebih
rendah. Beberapa metode pembekuan adalah sebagai berikut:
a) Sharp freezing: Produk
yang dibekukan diletakkan di atas lilitan pipa evaporator (refrigerated coil).
Pembekuan ini berlangsung lambat. Teknik ini tidak dianjurkan untuk produk
perikanan, kecuali pada wadah kecil.
b) Air-blast freezing:
Produk yang dibekukan diletakkan dalam ruangan yang ditiupkan udara beku di
dalamnya dengan blower yang kuat. Pembekuan ini berlangsung cepat dan teknik
ini dianjurkan untuk produk perikanan.
c) Contact-plate
freezing: Membekukan produk diantara rak-rak yang didinginkan. Pembekuan
ini berlangsung cepat dan teknik ini dianjurkan untuk produk perikanan.
d) Immersion freezing:
Membekukan produk dalam air (larutan garam) yang didinginkan. Pembekuan ini
berlangsung cepat dan teknik ini sering dipraktekkan di kapal penangkap udang
dan tuna.
e) Cryogenic freezing:
Membekukan produk dengan semprotan bahan kriogen, misalnya karbondioksida cair
dan nitrogen cair. Pembekuan ini berlangsung sangat cepat,biasanya hanya
dipraktekkan pada produk-produk mahal seperti udang, paha kodok dan lain-lain.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada proses pembekuan adalah:
a) Selama pembekuan perlu
diusahakan suhu tetap konstan (sekitar -20 0C
atau lebih rendah), hindari terjadinya fluktuasi suhu.
b) Udara dalam ruangan
diusahakan selembab mungkin.
c) Hindari terjadinya
pengeringan, oksidasi dan perubahan warna produk, melalui:
· Penggelasan
(glazing) dengan cara melapisi produk beku dengan film es. Ke dalam
cairan penggelasan (glaze) boleh dibubuhkan antioksidan.
· Mengepak
produk dengan bahan-bahan yang kedap uap air, kedap oksigen, misalnya dengan
pengepakan vakum.
d) Sedikit mungkin
menimbulkan panas dalam ruangan beku (lampu dan lain-lain) dan mencegah
masuknya panas dari luar (misalnya pintu jangan terlalu sering dibuka).
Daya simpan produk
perikanan beku dapat mencapai setahun atau lebih.
Sumber:
Departemen Kelautan dan Perikanan. 2007. Pascapanen
Perikanan. BRKP.
www. wikipedia. com
mantapp ...
BalasHapuslanjutkan menulisnya sob ..
:)